Pages

.:: Selamat Membaca semoga bermanfaat. Amin ::.

Syair Syekh Siti Jenar

Syekh siti jenar (tidak sesungguhnya)














Itulah sembah puji senantiasa 
Jika begitulah memang
Keberadaan manusia
Bahagia meski tanpa sandang
Tak beruka meski tanpa pangan
Kalaulah dicela
Justru teramat suka

Jika mendapatkan mara bencana
Serta segala musibah menimpa
Ia hanya tertawa
Karena hatinya tiada yang dijaga
Dan tiada yang ditakuti hanya kesentosaan
Dari lahir terus kebatin.



Lahir batin keberadaan Sukma
Yang disembah Gusti
Gusti yang menyembah
Diri menyembah disembah
Memuji dipuji sendiri
Timbal balik



Ilmu berarti mengatahui kenyataan
Yang bebas dari indra melebih lepasnya peluru
Hakekat ilmu sejati terletak pada cipta pribadi
Maksud dan tujuannya disatukan adanya
Lahirnya ilmu unggul dalam keadaan sunyi jernih



Wahdat tergesira
Kawula tunggal ing Gusti
Tunggalé tan pagepokan
Epan kumpul dadi siji
Ing dalem kalimah takbir
Munajat maring Yang Agung
Tan ana Gustiné kawula
Lebur papan lan tulis
Pan sanepa jené lan dembaga



Wus ilang jeneng dembaga
Sumerta araning jené
Ananinging gumebyar
Iku cahyanipun jené
Dén becik sira niti
Pasemon kang kaya iku
Pan aja kaliru tampa
kang dudu dipun araninya
mandar elameta imanira


Hidup itu bersifat baru
Dilengkapi pancaindra
Sebagai barang pinjaman
Bila diminta pemiliknya kembali
menjadi tanah dan membusuk
hancur dan bersifat najis
karena sifatnya itu pancaindra
tak dapat dipakai sebagai pedoman




Manusia yang hakiki adalah wujud hak,
kemandirian dan kodrat berdiri dengan sendirinya
Adanya kehidupan itu karena pribadi
Ditetapkan oleh pribadi, ditetapkan oleh kehendak nyata
Hidup tanpa sukma
tiada merasakan sakit atau lelah suka duka pun musnbah
Berdiri sendiri menurut karsanya
Hidup sesuai kehendaknya

Kodrat adalah kuasa pribadi
Tiada yang mirip atau menyamai
Kuasanya tanpa peranti
Dari tanpa rupa menjadi warna-warni
Lahir batin satu sebab sawiji
Iradat berarti
Karsa tanpa runding
Hidup berdiri sendiri
Menurut karsanya
Sesuai kehendaknya


Kurindukan hidupku yang dahulu kala
Ketika aku masih suci tiada terkira
Ketika aku belum kenal arah dan tempat
Tuk tahu hitam, putih, hijau, biru, jambon dan kuning pun tiada sempat
Kapankah aku ‘kan kembali pada hidupku yang dulu
lahir di alam kematian ini penuh kesusahan
Lantaran kalu memuat sidat baru



Seorang yang dihadap oleh kawulanya
Ia duduk dikursi kekuasaan dan kaya raya
Tanah luas dan hiasan rumahnya indah
Kemenangan ditangannya dan bangga
Tidak tahukah dia
Segenap benda didunia itu musnah dan menjadi tanah
Mengapa dia sombong dan pongah
Oh, kasihan saya kepadanya
Sifat dan citra diri sebagai mayat pun tak disadari
Ia merasa palling cukup dan pandai


:: Semua syair atau tulisan ini bersumber dari Buku  Syekh Siti Jenar 2 ( Makrifat dan makna Kehidupan)



0 komentar:

Posting Komentar

Followers