Pages

.:: Selamat Membaca semoga bermanfaat. Amin ::.

KENANGAN MALAMKU

















saat itu tanpa bintang, dingin dan basah.
aku seakan tersambar ganasnya kilatan petir
Yang tak pernah ku mengerti maksudnya.
saat itu pula kau wujud dengan taburan benih-benih kebahagiaan
Yang kau dapatkan dari seorang ibu yang sangat engkau cintai.
dan akupun bisa merasakan betapa kau bahagianya disana.
Namun, disisi lain hatiku memancarkan cahaya kekhawatiran,
karena aku takut akan kehilangan dirimu.
mungkin aku memang belum bisa dan tak akan pernah bisa
iklaskan dirimu untuk beranjak dari anganku.
kini malampun makin larut yang biasanya
aku sudah tiba di istana mimpi bersama lelapku.
namun angin malam datang membawa awan  pergi
dan tak lagi menghalangi sinar rembulan di angkasa.
Hingga rembulanpun turut tersenyum atas kebahagiaanmu,
dari sana aku dapatkan seiris senyuman yang di sampaikan oleh
bintang2 di langit, dan aku berharap kaupun berikan senyummu melalui nyanyian-nyanyian itu hanya kepadaku.
karena aku begitu sangat mengharapkanmu.
dalam anganku, aku tak ingin sedetikpun melewatkan malam itu.

namun aku hanyalah manusia yang paling biasa, dan hanya bisa berharap dan berusaha.
p g0z.y

MENYERUKAN NAMA ALLAH


Hari ini tgl 12 Juni 2011, aku sangat merasa menjadi orang yang kurang beruntung hidup di dunia ini (Karena ada peristiwa yang belum bisa saya terima dengan lapang dada). Sekitar pukul 09 pagi menjelang siang, aku duduk termenung dikamar sendirian, tak ada suara apapun kecuali suara jeritan batin yang sama sekali tak ada yang mendengar kecuali Allah semata. MENYERUKAN NAMA ALLAH
Singkat cerita. Ketika jarum jam menyuruh muadzin (Orang yang bertugas Adzan baik dimusholla ataupun di masjid) mengumandangkan adzan dzuhur, tiba-tiba aku dipanggil untuk makan bareng. Sehabis makanpun perut terasa kenyang. (hehehehe)
Karena belum melaksanakan shalat, kemudian aku bergegas naik setelah masuk kamar sejenak aku berbaring dan menatap langitan kamarku. Dalam anganku, aku ingin pergi berlibur seraya menenangkan pikiran atau setidaknya aku bisa melepaskan penat yang ada didada. Untuk pergi berjalan-jalan, tentunya tidak lepas dari yang namanya duit. Yaudah, aku langsung ngorek dompet dan melihat ada berapa ekor penghuni (duiatnya) didalam dompetku. Belum sempat aku melihat jumlah duitku, ternyata ada yang foto seorang teman lama (mantanku), hehehehe.
Aduch MasyaAllah .....
Dia tersenyum lugu penuh pesona di dalam dompetku, tiba-tiba aku merasa ingin berucap terima kasih kepadanya karena walau sejenak aku masih bisa tersenyum. Tanpa di pandupun oleh siapapun, aku langsung ngambil telepon genggan dan mencari namanya yang telah kusimpan diHPq untuk menghubunginya.
Sambil tersenyum sendiri dalam hati aku ingin bilang kangen kepadanya.
Walhasil !!! Setelah aku calling dia, ternyata nomornya tidak aktif (yach... kecewa dah).
Apa dia udah ganti nomor ua ??? (Dalam batinku bertanya).

Singkat cerita lagi....!!!
Setelah senja mulai menjelma dan adzan maghribpun menggema, aku segera bergegas mandi dan melaksanakan shalat maghrib yang aku teruskan dengan membaca Al-Qur'an. Sembari menunggu masuknya waktu isya' kembail aku mencoba menghubungi si dia lagi. (heheeehe agak iseng soalnya).
Hemmm... Ternyata kali ini nomornya aktif .
"Assalamualaikum". Suara di udara seberang.
"Waalaikum slaam" Jawabku.
"Iya ???" Tanyanya, karena memang aku pake nomorku yang belum ia ketahui.
"Apa kabar Mar ???" Tanyaku kepadanya (Anggap saja namanya Mar, walau bukan nama aslinya) eheheh.
"Oh, kamu no, Baik, kamu sendiri gimana ??? ???!!!". Dia mengenali suaraku dan tau caraku berbicara.
"Alhamdulillah, baik. Ada apa No ???"Tanya lagi padaku.
"Gak ada apa-apa kok Mar cuman pengen telfon aja" jawabku sambil agak lebay dikit, gpp tho ?
"hooo kirain ada apa-apa ?" dia bilang.
"Mar Aku..... (tut tit tut)" eh ternyata pulsaku abis ! huffttt (Maklum)

Sebenarnya aku menghubungi dia karena ingin sharing dan minta solusi kepadanya, bukan karena ada niat yang lain. Akhirnya aku menghubungi lewat SMS.
Aku  :  Ada baiknya pulsaku abis, jadi q emang blm wktx crta" Mar. Q btuh support n pncrahan ne Mar! Hri" q smkin kusam ne Mar. (teks dalam SMS yang ku krim kepadanya.
Ngered :  No', perlu km ingat, hati adlh anugerah agung yg Allag karuniakan pda manusia. Dng hati it manusia bisa mengenali, berkomnikasi dan bahkan mencintai. Jika hatimu bersih karena sering kau ucapkan kalimat" yang menyerukan nama Allah aku yakin semua kesedihan bahkan semua penyakit hati hilang, dan kamu bisa tenang, hati juga pusat kebahaiaan no, bahagia atau sengsara bukan tergantung pada materi, gelar atau jabatan, namun lebih bergantung kepada seberapa sakinah kondisi hati yang ada didalam dada".
MasyaAllah, ternyat dia membalas SMSq dengan sebuah untaian kalimat penuh makna dan sangat menyejukkan hati bila di turuti apa yang dituturkan dia kepadaku. Dia adalah seorang gadis yang hidup dengan jutaan pengalaman dari sejuta warna yang ada pada anak muda jaman sekarang. Tapi, dia tidak sewarna dengan muda-mudi yang bejat, yang cara pergaulannya bebas tanpa batas hingga terkadang harga diripun tidak menutup kemungkinan akan mereka anggap bukan hal yang penting untuk dijaga, dan akibat dari pergaulan bebas tadi tidak sedikit yang menimbulkan kehancuran hidupnya. Akhirnya aku kembali bertanya lagi sama si Mar....
"Termakasih Mar, apa hati jua merupakan gerak dari sifar hati Mar....???" balasan SMSq kepadanya.
sambil berharap jawaban SMS darinya aku kembali membaca SMS yang baru saja ia kirimkan kepadaku.  Memang benar bukan ?, Bila hati kita selalu menyerukan nama Allah, niscaya hati kita akan tenang, damai, dan tenteram dalam menjalani hidup.Sungguh tiap butir-butir kalimat yang ia tulis amat sangat penuh arti dan sangat bisa diterima oleh siapa saja yang memiliki hati suci nan bersih.
"treeeetttt3x" suara getar HPq, ternyata ada SMS. Aku yakin dia yang SMS, dan ternyata memang benar.
"Nah, itu tau tetap semangat ya" jawabnya.
kemudian aku kembali bertanya kepadanya."Yang sedang bergejolak didalam dadaku adalah bagaiamana cara mendapatkan tetesan ikhlas, sedangkan hal ini sudah menembus batas yang kesabaranku"
akhirnya iapun menjawab dengan cermat dan menurutku sangat tepat sekali "Allah tidak akan menimpakan suatu kepediha, kesedihan, dan bahkan kesengsaraan melampui kemampuan manusia. Tetap tawakal" Jawabnya, aku membayangkan betapa indah dan damainya kehidupan bila generasi muda/i semuanya membuka mata hatinya untuk belajar lebih banyak lagi tentang syariat, karena dengan syariat kita bisa hidup tenang, damai dan tenteram.

(maaf ceritanya kepotong, soalnya komputernya error dan yang sudah diketik ternyata hilang).

Dari perbincangan singkat ini, aku dapat berkesimpulan bahwa tak ada yang tidak bisa kita jalani dalam hidup ini selama kita mau berusaha dan berserah diri kepada Allah, karena memang hanya Dia satu-satunya yang mutlak dapat membantu kita dalam segala urusan. Dan dari perbincangan antara aku dan Mar (teman  lamaku) ini, aku bisa sedikit tersenyum dan bisa lebih dalam menghirup nafas. Karena memang benar bila hati kita selalu menyerukan nama Allah, niscaya hidup kita akan tenang, tenteram dan  sejahtera  karena semuanya telah di serahkan sepenuhnya kepada sang Khalik.
selamat menikmati.

Wallahu 'alam.

Merintih...

Sudahkah kalian saksikan ...???
Betapa Darah telah bercucuran 
Saat hati ini tersayat dengan sebuah ketidak adilan
Tapi kalian hanya membiarkan dan terus saja diam

Tidakkah kalian juga punya segumpal Hati ?
Yang bila tersentuh kejamnya penipuan
Maka kalianpun akan merasakan Guncangan amarah
Hingga terkadang air matapun kau deraikan dipipimu

Lalu, sekejam inikah kau wahai anak adam ?
Tak ada lagikah rasa kasih sayang sesama 
Atau kalian telah menutupinya dengan kesibukan kalian
Yang hanya kau habiskan untuk kesenenganmu di Dunia


Mulai !
Berhenti !

Kisah Usam

Dalam sebuah perjalanan kehidupan kita pasti mendapatkan cerita yang menjadi kisah tak terlupakan dalam hidup ini, begitu pula dengan aku dan temen-temenku semasa di MAN dulu, banyak sekali warna-warni cerita dalam hidup antara aku dan teman-temanku. Kita semua bagaikan saudara kandung bahkan lebih dari itu, kita terkenal kompak di sekolah waktu itu. Karena memang itu yang kita prioritaskan yakni sejuta warna dengan satu rasa. Tapi, terkadang ada yang disalah gunakan dalam kekompakan kita disini, yaitu kita sering kompak untuk terlambat, tidak mengumpulkan tugas dan bahkan bolospun tidak mustahil bila itu adalah kebiasaan kita (sebagian). hehehehe
Dalam kelas Bahasa, ada banyak karakter yang berbeda-beda, namun rasanya saling melengkapi. Mulai dari yang pinter, sedang, dan dibawah sedang alias minimumpun ada (sengoca'). Ada juga yang rajin (masuk, bolos, pulang istirahat).
ahihihihi
Ok, ne cerita yang pengen aku sampein sebenarnya.
Pada suatu hari ketika aku sedang malas masuk sekolah tapi teman (Jhe, Abenk, dan Ajis) mengajak aku untuk masuk, yiah dengan setengah hati aku berangkat ke sekolah meskipun dengan niat kalo udah nyampe sekolah ntar aku mau tidur (dalam hati).
Setelah nyampe sekolah ternyata aku dan teman-temanku (Jhe, Abenk, dan Ajis) terlambat 3 menit. Namun, terlambat bukan suatu hal yang baru bagi kita. hehehe
Dengan gaya sok lugu kita langsung nyerobot di belakang guru yang sedang ngasih tandatangan buat siswa yang terlambat sebelum kita, dan jalanpun lancar hingga nyampe kelas.
hemmmmmm...... Lega rasanya udah bisa ikut pelajaran sama seperti temen-temen yang lain. (Lebay). Setelah suasana ruangan menggema dengan bacaan do'a pertanda pelajaran hendak dimulai dan guru yang mengajar waktu itu adalah Ibu Jaziroh (Kanjeng Mami), beliau mengajar Antropologi dengan pura-pura aku bermuka semangat, padahal dalam hati ingin sekali rasanya tidur. (hohohohoho)
Tak lama kemudia pelajaran berlangsung, tiba-tiba HP yang sedang bertapa dalam kantong celanaku bergetar (Drrrrrttttt... Drrrrrrtttt...Drrrrrttttt). Dengan singkat aku langsung membukanya, ternyata ada SMS masuk. Hemmmmmmmm
Sambil ditutupi buku, aku membuka sms yang masuk di HPq karena aku penasaran dan setelah aku buka dan ku baca. Wah ternyata dari temenku (Shalbood)
Shalbood : "Boy, ada dimana ? Ayo pulang !!!" Blz.
sambil sembunyi-sembunyi aku membalas SMSnya Shalbood "Q dkls boy, Ok tggu ntar ktm di Stadion. (karena sekolahku memang dekat dengan Stadion Bangkalan).
Shalboodpun dengan kilat langsung membalas SMSq "Sip" (dalam balasanya).
Singkat cerita. Setelah jam 1-2 (pelajaran pertama) selesai, maka aku langsung meluncur keluar dengan ditemani Jhe waktu itu. Lagi-lagi dengan gaya sok lugu aku menembus pagar sekolah yang tertutup. Dan sesampainya dilokasi yang dijanjikan, aku langsung calling si Shalbood,
"Halo match, Badha ekammah/ Halo mat, ada dimana ???" dengan suara agak lantang.
"Ya' badha neng kelas reh/ Ini, lagi ada dikelas ne ...!!!" Jawaban dari udara seberang (HP).
"Babbah, aok jha' aghejek match/ wah, ayo jangan bercanda mat" Pintaku kepadanya.
"Baaa Onggu reh/ waaa beneran ne !!!" jawabnya lagi.
"Hemmm Shalbood kammah/ hemmmm Shalbood kemana ???" karena ku yakin suara itu bukan suaranya si Shalbood.
"Baaa Shalbood sengko'/ waaa Shalbood ne aku !!! dengan santai ia menjawab.
"M*tanah yech Shalbood ? aok kemmah shalbood ??/ M*tamu ya shalbood ? ayo buruan mana shalbood ???" pintaku agak keras karena sudah mulai jengkel plus panik (maklum di area bebas dengan baju seraga di jam pelajaran).
setelah itu langsung kumatikan telpq.
walau cuman berdua dengan jhe, akupun tak urungkan niatku untuk bolos. Akhirnya, kitapun langsung menuju ke tempat ngopi di daerah Demangan Barat (Bo' Teleng) hingga jam 12.
Ketika mulai kurasakan bosan, aku mengajak jhe pulang tapi tiba-tiba si Shalbood muncul dengan tampilan yang agak aneh (batinku). Yaudah, aku dan jhe tidak jadi pulang karena si Shalbood udah dateng, ketika ku tanya.
"sapa ghi' buruh seng ngangka' telp match/ sapa yang angkat telponnya tadi mat?" tanyaku.
"Hah ??? be'eng nelfon/ Hah ??? kamu nelf ??? si Shalbood bertanya seperti orang kaget.
"Lhoch, mellang/ lhoch y iyalah !!! jawabku
"Hadewch.... Tang HP erampas Pak Pa'onk !!! shalbood ngasih tau.
"Bah pagenna/ yang bener ????" pintaku santai, karena tak percaya.
"Ongguen reh !!!!" tegasnya.
"Astaghfirullah,berarti ghi' buruh sengko' ngocak m*tanah dha' pak pak'ong mon deiyech???"


Nah, inilah hal terparah yang aku lakukan kepada seorang guru meskipun tanpa sengaja dan tidak tau, aku berucap kasar namun dalam hati aku merasa berdosa telah mengumpatnya.
Ternyata menjaga omongan itu sangatlah penting coy, karena menurut sabda Nabi, selamatnya insan itu dengan menjaga lisannya. So, jadikanlah pelajaran dari cerita yang sangat burtal ini. Semoga bermanfaat.

Followers