Pages

.:: Selamat Membaca semoga bermanfaat. Amin ::.

KEMERDEKAAN SEJATI

Saudaraku .......!
Tulisan ini dipersembahkan untuk Indonesiaku
yang hari ini tepat berusia 66 tahun
dan ini bukanlah puisi juga bukan prosa
melainkan sekedar ungkapan rasa.

Saudaraku .....!
Saat ini kita berkumpul diheningnya malam 17 ramadhan
dan dengan semangat Kemerdekaan 17 Agustus
Insya’Allah akan menjadi energy baru untuk meningkatkan kwalitas jati diri kita
Tak ada pesta meriah menyambut kemenangan bangsa
dan tak ada acara special mengiringi peringatan Nuzulul Qur’an
Melainkan kita wujudkan rasa syukur itu
dengan duduk tafakkur sambil meng instropeksi diri

Saudaraku ...!
Memang benar negeri ini telah merdeka,
memang benar bangsa ini telah bebas dari penjajahan
dan memang benar kita telah lepas dari belenggu kekejaman perang,
tapi benarkah kita telah merdeka dari belenggu syahwat dunia
yang setiap saat siap  menghadang dan menyerang ?

Saudaraku
mari kita bermuhasabah :
Ketika Nuzul Qur’an kita peringati setiap tahun,
coba kita tanya diri kita sendiri
Sudah berapa kali kita khatamkan surat cinta ini ?
atau sudah berapa juz kita baca surat cinta ini ?
sekali aku bertanya:
sudah berapa ayat yang sudah kita telusuri
untuk kita reguk ilmu & hikmah lalu menikmati apa yang menjadi janji-Nya
itulah Surat cinta yang menawarkan kebahagiaan
dan akan membebaskan kita dari ancaman api yang membara

Oohh…ternyata…ooohh…ternyata
Al-Qur’an yang kita agungkan
kiranya menjadi hiasan yang diliputi debu-debu disudut lemari kita
Pantas saja, hati kita tak lagi tergetar ketika surat2 cinta itu dilantunkan
Karena sudah tertutup oleh debu-debu hedonisme,
Hedonisme yang menjanjikan kesenangan dunia semu

Itulah sebabnya kenapa Negeri yang indah ini menjadi kotor oleh tangan koruptor
Karena tak pernah merasa puas apalagi mau bersyukur dari setiap karunia-Nya yang tak terukur
Lihatlah berita-berita yang menghiasi layar kaca rumah-rumah kita
Setiap saat mengibarkan bendera para pahlawan koruptor,
silih bergnti mereka bercuap-cuap melacurkan kata-kata
dengan mengatas namakan rakyat kecil mereka memperebutkan kursi kekuasaan
dan ketika kursi kekuasaan itu sudah didapat rakyat tetap dikucilkan

wahai para pemegang kekuasaan, dimana bersembunyi hati nuranimu..?
sehingga puasa ramadhan pun yang mendidikmu selama ini
tak mampu lagi menjadi benteng pertahanan
untuk kendalikan keserakahan dan kerakusan yang membelenggu hatimu

jadi wajar saja
jika rakyat-rakyat kecil tetap merintih dan menangis hingga menembus langit,
maka tak heran ketika Sang Penguasa Langit dan bumi
menurunkan bencana demi bencana  di negeri ini
sebagaimana yang dikisahkan dalam surat Cinta-Nya berikut ini
……
“Jika sekiranya penduduk Negeri-negeri beriman dan bertaqwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi,
tetapi mereka mendustakan ayat-ayat Kami,
maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”.
(QS.7 Al-A’raaf ; 96)

Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman
dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur..?
(QS.7 Al-A’raaf ; 97)

Saudaraku
sekali lagi aku bertanya
Sudakah kita merdeka sesungguhnya….?
….
Hanya diri kita masing-masing yang bisa menjawabnya

Tapi
Kalau boleh aku mengatakan, bahwa
Kita akan merasakan KEMERDEKAAN SEJATI,
apabila kita sudah konsisten dengan kalimat :

LAA ILAAHA ILLALLAH…MUHAMMADARASULULLAH

Dengan merefleksikan kalimat ini dalam kehidupan kita
insya’Allah tak ada lagi berita besar
yang berkisah tentang korupsi, manipulasi, intimidasi atau sekedar sensasi di negeri ini
dan tak ada lagi fitnah saling menghujat saling mencaci yang mengotori jiwa ini
*
Selamat berjuang negeriku
Selamat bekerja Indonesiaku
Mari membangun, mari memadu daya
mengabdi pada Sang Penguasa jagad raya

Damailah Indonesiaku
Damailah negeriku
Damailah jiwaku

Merdeka…!
Merdeka…!
Merdeka…!

*
Sumber :  Fauzi Nangjoe
Di ujung delta, 17 Agustus 2011

0 komentar:

Posting Komentar

Followers